Sabtu, 04 April 2015

Kesalahan Ini Sering Dilakukan Oleh Pasien Ketika Periksa ke Dokter

Kesalahan Ini Sering Dilakukan Oleh Pasien Ketika Periksa ke Dokter


Semua orang berharap akn selekasnya sembuh dari sakit setelah memeriksakan diri ke dokter serta mendapatkan resep obat. Akn tetapi, kesembuhan seseorang bisa terhambat bila dirinya melakukan kesalahan-kesalahan kecil saat menghadap dokter.

Seperti dilansir Allyou, Selasa (19/2/2013), hindarilah daftar kesalahan yang sering dilakukan oleh pasien saat memeriksakan diri ke dokter berikut ini agar Nte segera sembuh dari sakit:

1. Hanya diam saat berkunjung ke dokter
Ketika Sampean sedang memeriksakan diri ke dokter karna flu atau batuk, gak ada salahnya utk menanyakan kepada dokter tentang risiko terhadap penyakit lain. Nte bisa mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan yang selama ini Kamu khawatirkan.

Dokter mungkin akn memeriksa apakah ada beberapa gejala penyakit tertentu & memastikan bahwa Anda tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.

2. Terlalu membesar-besarkan gejala penyakit
Sebaiknya tentukan sendiri skala rasa sakit untuk mengukur tingkat keparahan gejala yang Nte rasakan. Contohnya menomori gejala dari skala 1 hingga 10, skala 1 jika gejalanya tidak mengganggu serta skala 10 jika gejalanya paling mengganggu.

Katakan hal yg sebenarnya serta jangan membesar-besarkan gejala yg Lw rasakan, hal ini dpt memudahkan dokter & mempercepat penangangan terhadap penyakit.

3. Selalu meminta dokter utk membuatkan resep obat pil
Pengobatan terhadap semua penyakit atau masalah kesehatan tdk harus selalu dilakukan dgn minum obat. Misalnya, kebanyakan orang yang mengalami nyeri lutut biasanya akn selekasnya mengambil obat pereda nyeri utk mengatasinya. http://modernlivingroom.org/furniture/modern-living-room-chairs/

Padahal beberapa kondisi seperti nyeri lutut atau kolesterol tinggi bisa diringankan dgn mengubah gaya hidup terlebih dahulu, seperti menurunkan berat badan, makan makanan sehat serta berolahraga. Anda juga bisa memilih pengobatan lain non-obat seperti terapi medis atau operasi.

4. Lupa memaparkan jika Sampean mengonsumsi suplemen sebelum dokter menuliskan resep
Selalu beritahu dokter bila Sampean mengambil vitamin atau suplemen tertentu sebelum dokter meresepkan obat utk Anda. Beberapa macam suplemen mungkin tak cocok bila dikonsumsi bersama dengan obat-obatan tertentu.

Sebagai contoh, suplemen bawang putih dpt berinteraksi negatif jika dikonsumsi bersama dgn obat pengencer darah.

5. Bersikeras melakukan tes laboratorium yg tdk perlu
Meskipun dgn tes laboratorium atau screening lebih bisa meyakinkan Kamu terhadap hasil diagnosa dokter, tapi hal tersebut tidak selalu menguntungkan. Dengarkan kata-kata dokter, bila dokter merasa bahwa Anda tdk membutuhkan prosedur uji laboratorium tambahan, jangan bersikeras utk melakukannya.

6. Menghentikan pengobatan sebelum jml yang diresepkan habis
Seseorang terkadang merasa bahwa kondisinya telah membaik sehingga akn menghentikan pengobatan serta tidak menghabiskan total obat yang diresepkan oleh dokter. Padahal, biasanya dokter akn meresepkan antibiotik yg dosisnya harus dihabiskan untuk mencegah agar kuman ngga kebal terhadap obat.

Bahkan, jika Kamu menghentikan obat tekanan darah tinggi secara tiba-tiba, dpt menyebabkan denyut jantung tdk teratur & memicu serangan jantung.

'Jangan Duduk di Ranjang Pasien Saat Menjenguk ke Rumah Sakit' Modern Living Room Chairs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar